Bayangkan skenario ini: kamu seorang manajer properti, dan kamu memiliki penghuni yang selalu terlambat membayar sewa. Kamu telah mencoba membicarakannya dengan mereka, tetapi mereka berjanji untuk membayar dan kemudian tidak melakukannya. Kamu mulai khawatir, dan kamu bertanya-tanya apakah kamu perlu mengusir mereka.
Pengusiran adalah masalah serius, dan penting untuk memahami undang-undang terkait hal ini sebelum kamu mengambil tindakan apa pun.
Dalam blog ini, kita akan membahas alasan paling umum untuk pengusiran di apartemen dan langkah-langkah apa yang perlu kamu ambil untuk mengusir penghuni secara legal.
When to Evict a Tenant in an Apartment
Ada sejumlah alasan mengapa manajer properti dapat mengusir penghuni di apartemen, termasuk:
1. Nonpayment of rent
Ini adalah alasan paling umum untuk pengusiran. Ini dapat memiliki dampak keuangan yang signifikan pada proses manajemen properti. Manajer properti memiliki kewajiban hukum untuk menyediakan ruang hidup yang layak bagi penghuni mereka, dan mereka perlu dapat mengumpulkan sewa untuk menutup biaya mereka.
Masa tenggang yang dimiliki manajer properti sebelum mereka dapat mengusir penghuni karena tidak membayar sewa bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lain, tetapi biasanya antara 5 dan 15 hari.
Di beberapa yurisdiksi, manajer properti mungkin dapat mematikan utilitas penghuni, seperti listrik atau air, sedini pemberitahuan ketiga tentang tidak membayar. Jika penghuni tidak membayar sewa mereka dalam masa tenggang, manajer properti dapat menyajikan mereka dengan pemberitahuan pengusiran.

2. Violation of the lease agreement
Manajer properti juga dapat mengusir penghuni yang melanggar ketentuan perjanjian sewa mereka. Ini dapat mencakup hal-hal seperti merusak properti, melakukan aktivitas ilegal, atau mengganggu penghuni lain.
Kerusakan properti dapat mencakup hal-hal seperti lubang di dinding, peralatan yang rusak, atau grafiti.
Melakukan aktivitas ilegal di properti dapat mencakup hal-hal seperti penggunaan narkoba, prostitusi, atau perjudian.
Mengganggu penghuni lain dapat mencakup hal-hal seperti memutar musik dengan keras, mengadakan pesta dengan keras, atau berdebat dengan keras.

3. Holdover tenancy
Penyewaan holdover terjadi ketika penghuni menolak meninggalkan properti setelah masa sewa mereka berakhir.
Manajer properti memiliki hak hukum untuk mengambil kembali properti mereka setelah masa sewa berakhir, dan mereka dapat mengusir penghuni yang menolak pergi.

Manajer properti harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada penghuni sebelum mengusir mereka karena penyewaan holdover. Masa pemberitahuan harus setidaknya 30 hari, tetapi mungkin lebih lama di beberapa negara bagian.
Jika penghuni tidak meninggalkan properti setelah masa pemberitahuan berakhir, manajer properti dapat mengajukan gugatan pengusiran di pengadilan.
Langkah-langkah yang Perlu Kamu Ambil untuk Mengusir Penghuni Secara Legal
Sebelum mengusir penghuni, manajer properti harus memberi mereka pemberitahuan pengusiran secara tertulis. Pemberitahuan harus menentukan alasan pengusiran dan berapa lama waktu yang dimiliki penghuni untuk meninggalkan properti.
Lamanya masa pemberitahuan juga bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lain, tetapi biasanya setidaknya 30 hari.
Jika penghuni tidak meninggalkan properti setelah masa pemberitahuan berakhir, manajer properti dapat mengajukan gugatan pengusiran di pengadilan.
Jika manajer properti berhasil dalam gugatan tersebut, pengadilan akan mengeluarkan surat perintah kepemilikan, yang merupakan perintah yang mengharuskan penghuni meninggalkan properti. Manajer properti kemudian dapat meminta sheriff untuk mengeluarkan penghuni dari properti.

Contoh Alasan Pengusiran
Berikut adalah beberapa contoh alasan mengapa manajer properti dapat mengusir penghuni di apartemen:
- Penghuni selalu terlambat membayar sewa.
- Penghuni telah merusak properti.
- Penghuni melakukan aktivitas ilegal, seperti penggunaan narkoba atau prostitusi.
- Penghuni mengganggu penghuni lain, seperti dengan memutar musik dengan keras atau mengadakan pesta dengan keras.
- Penghuni telah melanggar ketentuan perjanjian sewa, seperti memiliki hewan peliharaan yang tidak diizinkan di gedung.
- Penghuni telah menolak meninggalkan properti setelah masa sewa berakhir.
Hal-hal yang Perlu Diingat tentang Pengusiran
- Manajer properti tidak dapat mengusir penghuni karena alasan diskriminatif.
- Manajer properti tidak dapat mengusir penghuni sebagai pembalasan karena menggunakan hak-hak hukum mereka, seperti mengeluh tentang pelanggaran kode atau bergabung dengan serikat penyewa.
- Manajer properti harus menyediakan akomodasi yang wajar bagi penghuni dengan disabilitas.
- Pengusiran dapat memakan biaya dan waktu, jadi manajer properti harus mencoba menyelesaikan perselisihan dengan penghuni secara damai bila memungkinkan.
Conclusion
Sekarang kamu tahu panduan dasar kapan harus mengusir penghuni di apartemen.
Pengusiran adalah masalah serius, tetapi terkadang diperlukan untuk melindungi hak manajer properti dan keselamatan penghuni lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Artikel ini disediakan oleh Nextlivin, untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Nextlivin dapat membantu dalam mengelola properti kamu dengan efisien, kunjungi situs web kami.
Jangan lupa untuk mengikuti kami di Instagram, Facebook, Twitter, Linkedin, TikTok untuk konten lainnya.